Tragedi 9/11: Dunia Gempar, Bush-Bin Laden “Saudara Angkat” ?


Warna biru dari langit kota New Jersey terlihat sangat cerah pada tanggal 11 September 2001, saat tiba-tiba telepon Karin Freidemann berdering. Dari ujung telepon, sang suami langsung memintanya untuk menghidupkan pesawat televisi. Setelah Freidemann menyalakan televisinya dan melihat api membumbung tinggi ditambah dengan ledakan, seketika itu juga ia menyadari bahwa yang ia saksikan di televisi tersebut merupakan sebuah rekaman profesional yang sengaja dibuat untuk kepentingan televisi.

Bush tertangkap kamera sedang dibisiki oleh kepala staf Gedung Putih, Andy Card, ketika berada di sebuah sekolah (Berita SuaraMedia)

Ketika ia menyaksikan tayangan di televisi yang menunjukkan pengulangan tanpa henti dari rekaman yang didramatisir, Karen langsung menangkap bahwa hal tersebut merupakan upaya pemerintahan Bush untuk menghipnotis pemirsa AS dengan sederet nama yang dimunculkan tanpa adanya penyelidikan serius sebelumnya. Sebuah pemberitaan konyol menyebutkan bahwa Mohammad Atta meninggalkan sebuah catatan yang ditulis tangan di sebuah bandara. Catatan tersebut dibuka dengan tulisan “Atas nama Allah, keluarga saya dan diri saya”. Konyol sekali, tidak ada Muslim yang mempergunakan susunan kata seperti itu. Jika dicermati, selama bertahun-tahun setelah gedung WTC runtuh, tidak pernah ada lagi serangan serupa di tanah AS.

Usamah bin Laden pernah mengatakan kepada para punggawa Taliban bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam serangan di AS. Bin Laden mungkin telah melakukan banyak hal, namun dia tidak pernah dikenal sebagai seorang pembohong. Demikian keterangan dari perwakilan Taliban Mullah Abdul Salam Zaeef kepada sebuah surat kabar. Zaeef kemudian ditangkap AS, namun anehnya, bukannya dihadirkan sebagai bukti melawan Bin Laden di pengadilan, Zaeef malah dijebloskan ke Guantanamo. Kini, Zaeef berstatus tahanan rumah di kota Kabul.

Kejanggalan lainnya, pada tanggal 18 September 2001, sebuah harian Israel melaporkan bahwa ada seorang pejabat negara Israel yang – sebelum tanggal 9 – memberikan peringatan kepada Washington mengenai akan adanya sebuah serangan “teroris” besar-besaran di tanah AS, pejabat tersebut juga secara spesifik mengaitkan plot serangan tersebut dengan bin Laden.

Beberapa fakta kembali menohok pemerintahan AS. Terbukti bahwa beberapa foto yang ditampilkan di layar kaca adalah foto palsu, setidaknya 7 orang pria yang disebut-sebut sebagai pembajak ternyata masih hidup, sementara satu orang telah meninggal sebelum tahun 2001. Rekaman Video bin Laden yang ditayangkan di televisi terbukti kepalsuannya dan kata-kata dalam video tersebut sengaja diterjemahkan dengan salah kedalam bahasa Inggris.

Terungkap pula bahwa Bush sudah mengetahui akan adanya serangan pada tanggal tersebut. Kala itu, Bush hendak meninggalkan hotel. Seorang wartawan memergoki kepala staf Gedung Putih, Andy Card membisikkan sesuatu di telinga Bush. Ketika para wartawan bertanya kepada Bush, “apakah anda tahu apa yang terjadi di New York?” Bush menjawab bahwa dirinya sudah tahu dan akan mengatakan sesuatu mengenai hal tersebut nanti. Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Bush sendiri yang dikeluarkan dalam dua kesempatan yang berbeda, saat itu dia menyebutkan bahwa dirinya mengetahui peristiwa di New York dari siaran televisi diluar sebuah ruang kelas saat dia hendak berbicara mengenai masalah pendidikan dihadapan sekelompok pelajar anak-anak di Florida. Padahal, Bush jelas tidak mungkin melihat siaran televisi pada hari itu, karena tidak ada rekaman yang beredar di televisi hingga keesokan harinya. Bush juga sama sekali tidak merasa terkejut ketika diberitahu bahwa pesawat kedua menabrak menara WTC sebelah selatan dan bahwa AS sedang dalam serangan, Bush justru dengan santai membacakan cerita mengenai sebuah kambing peliharaan selama lebih dari lima menit.

Selain Bush, Yahudi juga terlibat dalam konspirasi besar 11 September. Ketika terjadi peristiwa 11 September, dilaporkan bahwa sekitar 4.000 karyawan Yahudi secara serentak tidak masuk kerja. Sehingga mereka semua selamat dan tidak ada korban Yahudi dalam peristiwa tersebut.

Pada tanggal 19 September 2001, setidaknya 26 orang penumpang, kebanyakan diantaranya merupakan keluarga bin Laden, terbang meninggalkan Orlando dengan menumpang pesawat internasional Ryan International Airlines nomor penerbangan 441 untuk meninggalkan AS, padahal waktu itu akses dari dan ke AS sangat dibatasi dan harus melalui persetujuan langsung dari pemerintah.

Pada tanggal 5 Juni 2006, Rex Tomb, kepala investigasi public untuk FBI mengatakan kepada wartawan bahwa bin Laden masih belum secara resmi dikenaan dakwaan dan tuntutan sehubungan dengan peristiwa 9/11 karena FBI masih belum menemukan bukti yang bisa menghubungkan bin Laden dengan peristiwa 9/11. Seorang mantan agen rahasia CIAmenyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS menyampaikan laporan intelijen karangan mereka sendiri untuk dijadikan pembenar dan alat untuk memulai perang. Analis politik, Eric Margolis menulis, “Ahli-ahli” seperti mereka memberikan pernyataan mewakili Gedung Putih, dan mereka semua salah besar. “Yang luar biasa, banyak keterangan salah tersebut masih mengudara hingga saat ini, sehingga masyarakat terus dijejali dengan kabar bohong.”

Seorang pria yang sembilan orang anaknya tewas ketika rumahnya dibom tentara AS mengatakan: “Telah terjadi banyak pertempuran antara AS dan Taliban, AS mengklaim bahwa mereka mencari Usamah bin Laden, walaupun semua orang tahu bahwa dia tidak ada di negara ini.”

Pihak pentagon sudah sejak lama mempergunakan nama bin Laden untuk membenarkan penempatan kapal perang dan kapal selam di lepas pantai Pakistan, menculik dan menganiaya tahanan berdasarkan kabar burung tanpa bukti nyata, dan menguji pesawat tempur tanpa awak seperti Predator serta ledakan bom pelacak suhu badan di kawasan pemukiman penduduk tidak bersenjata. Pemerintah AS menahan ribuan orang Muslim dan mendeportasi ratusan orang Muslim. Walaupun tidak satupun dari mereka yang terkait dengan tindak kekerasan.

Pada bulan Februari 2009, Beverly Eckert – yang menjadi janda setelah peristiwa 9/11 – tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat setelah dia menyampaikan pendapatnya mengenai penyelidikan 9/11 kepada Presiden Obama. Eckert melayangkan tuntuntan kepada pemerintah federal karena memaksakan kesaksian mengenai kejadian pada hari tersebut. Dia membentuk sebuah komite yang menyelidiki mengapa, misalnya, pada pagi hari tanggal 11 September, para pejabat tinggi Pentagon membatalkan penerbangan mereka karena alasan keamanan? Mengapa pesawat F-16 AS tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap pesawat yang “dibajak”? Mengapa Dick Cheney menghalang-halangi penyelidikan FBI dan CIA?

William Rodriguez, seorang pemadam kebakaran yang selamat dari runtuhnya WTC mengatakan: “Jika ternyata pemerintah AS membohongi warganya mengenai peristiwa 11 September, maka harus ada yang bertindak untuk mengungkap kebenaranya.”

Selain itu, terdapat fakta yang mengaitkan keluarga bin Laden dengan George Bush senior, dan juga GeorgeW. Bush dengan dana Miliaran dollar AS. Tahun 1979, George W. Bush mendirikan perusahaan Arbusto. James Bath menyumbangkan dana $50.000 dengan imbalan 5 persen saham perusahaan. Bath merupakan satu-satunya perwakilan dagang Salim Bin Laden, saudara laki-laki Usamah bin Laden, di AS. Setelah terjadi peristiwa 11 September, Bush menyangkal pernah mengenal Bath namun mengakui kesepakatan bisnis antara mereka. Pada tahun 1981-1989, Bush senior menjabat wakil presiden, pada tahun 1986, George W. Bush, menggabungkan perusahaan penghasil energi Arbusto dengan Harken Energy Corp. Sheik Saudi, Abdullah Taha Bakhsh kemudian membeli 17,6 persen saham perusahaan. Sheikh Saudi tersebut memiliki hubungan dengan Khalid bin Mahfouz, yang mewarisi usaha Salim bin Ladin ketika dia meninggal pada tahun 1988. Dilihat dari berbagai sudut pandang, keluarga Bush memiliki ikatan dengan keluarga Bin Laden, mereka saling memberikan dana, hal tersebut membuat George W. Bush secara tidak langsung mendanai Usamah Bin Laden. Dilaporkan bahwa pada tahun 1999, ada transfer uang sebesar $3 juta kepada Usamah.

Satu fakta lain yang mengaitkan Usamah dengan Bush, ketika Usamah bin Laden tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Dubai, dia dikunjungi oleh agen CIA.

Dua bula sebelum kejadian tanggal 11 September, Usamah bin Laden terbang ke Dubai selama 10 hari untuk melakukan perawatan atas penyakit ginjal di sebuah rumah sakit milik Amerika, saat itu, dia menerima kunjungan dari agen CIA setempat. Setelah itu, Usamah bin Laden dengan bebas dapat meninggalkan Dubai.

Terdapat juga sejumlah isu yang mengabarkan bahwa Usamah bin Laden telah meninggal, harian Perancis Lest Republicain mengutip pernyataan badan intelijen luar negeri Perancis mengklaim bahwa Usamah telah meninggal dunia karena sakit tifus di Pakistan pada bulan Agustus 2008. Sebuha sumber Saudi juga mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui Usamah bin Laden tengah sakit dan kemungkinan telah meninggal. Usamah diisukan menderita gagal ginjal dan mendapat perawatan cuci darah (dn/sm) Dikutip oleh SuaraMedia.com

By nurcahyanto88 Dikirimkan di Iinfo

Tinggalkan komentar